Vihara Bodhi Diepa, Jalan A. Yani no. 58 Cikampek, Telp. (0264) 316037. Hunting: Indra (085691184593), Putu (081808654099)

Sejarah

Sekitar tahun 1976 di kota Cikampek telah terjadi peristiwa yang luar biasa yaitu telah lahir sebuah Cetiya. Peristiwa tersebut merupakan pertanda awal kebangkitan Buddha Dharma di kota Cikampek. Kelahiran Cetiya ini tidak lepas atas jasa Alm. Upa Viriya Atmaja (Ko Giok Sin) yang memprakarsai lahirnya Cetiya ini dan juga kemurahan hati Bpk. Atin Sudana dan Ibu Padumawati (Ci Wawah) yang dengan tulus ikhlas menyediakan tempat di salah satu ruangan rumahnya untuk dibuat Cetiya.

Dengan dihadiri oleh (alm) Romo Karuna Atmaja, (alm) Upa Viriya Atmaja, Bpk. Atin Sudana, Ibu Padumawati dan Bpk. Kicoy, Cetiya yang baru lahir ini diberkahi dan diberi nama oleh (alm) Y.M. Uggadhammo Mahathera, dengan nama Cetiya Bodhisasana yang mempunyai arti "Ajaran Terang".

Latar belakang lahirnya Cetiya Bodhisasana adalah pada saat itu umat Buddha Cikampek yang ingin melaksanakan pujabakti harus pergi ke kota Kabupaten yaitu kota Karawang yang menempuh jarak sekitar 25 km dengan lama perjalanan sekitar 1 jam. Dengan melihat keadaan ini maka (alm) Upa Viriya Atmaja menginginkan perlunya didirikan sebuah Cetiya di kota Cikampek, lalu beliau berunding dengan Bpk. Atin Sudana dan Ibu. Padumawati dan ternyata beliau berdua langsung menyanggupi untuk menyediakan tempat di salah satu sudut ruangan di rumah beliau.

Cetiya Boddhisasana yang memulai kegiatannya di sebuah ruangan kecil ini dari waktu ke waktu mengalami perkembangan yang menggembirakan. Anak-anak sekolah Metta dengan tekun dan giat melantunkan puji-pujian kepada Sang Bhagava dengan dibina oleh (Alm) Upa. Viriya Atmaja dan Ibu Padumawati, serta dibantu oleh pemudanya yaitu (Alm) Sdr. Iwan, Sdr. Rudi dan Sdr. Keng-keng, sekolah Metta ini menunjukkan perkembangan yang menggembirakan, begitu pula dengan Pemuda dan Orang Tua, mereka semua bersemangat menghembuskan angin Buddha Dharma di kota Cikampek.

Melihat perkembangan yang menggembirakan ini, Cetiya Boddhisasana agak kerepotan juga menampung umat karena setiap jadwal kebaktian ruangan Cetiya yang luasnya sekitar 9 meter persegi ini semakin dipenuhi oleh umat yang dengan tekun melaksanakan puja bakti walaupun harus berhimpit-himpitan. Dengan kondisi ruangan Cetiya yang sudah tidak memadai untuk menampung umat yang semakin bertambah, kemudian sekitar tahun 1980-an kembali atas kemurahan hati Bpk. Atin dan Ibu Padumawati, beliau berdua menyediakan tempat di Paviliun rumah mereka untuk digunakan sebagai Cetiya.

Dengan berpindahnya Cetiya Boddhisasana ke ruangan yang lebih besar, maka berubah pula Cetiya Boddhisasana menjadi Maha Cetiya Boddhisasana. Tanpa terasa waktu berjalan begitu cepat, Maha Cetiya Boddhisasana selalu setia menanti umatnya datang untuk ber-Paritta. Perbaikan bangunan berkali-kali sudah dilaksanakan termasuk ketika mendapat 2 kali bantuan dana dari Depag Pusat atas bantuan (Alm) Pandita Karuna Atmadja dan 1 kali dari Kanwil Depag Jabar. Pada tahun 1988 kembali diadakan pemugaran dan atas anjuran dari Y.M. Dharmasurya Bhumi Mahatera, Maha Cetiya Boddhisasana berganti nama menjadi Vihara Boddhi Diepa yang mempunyai makna " TEMPAT PENERANG ".

Perkembangan umat yang begitu pesat menumbuhkan semangat yang semakin membara bagi umat Vihara Bodhi Diepa Cikampek, sehingga pada tahun 1999 dilakukan peletakan batu pertama oleh Y.M. Dharmasurya Bhumi Mahatera dalam rangka pemugaran kembali Vihara Bodhi Diepa, pemugaran tersebut akhirnya dapat selesai dengan cepat. Pada tanggal 2 Juli 2000 diadakan syukuran atas selesainya Bangunan Vihara yang baru, Vihara yang megah yang sudah sekian lama didambakan umat Vihara Bodhi Diepa yang hingga saat ini masih berdiri kokoh di kota Cikampek.

Pendiri Vihara Bodhi Diepa







Altar Utama Sebelum Vihara Dipugar



Halaman Utama Sebelum Vihara Dipugar

Selengkapnya...